Pentingnya penyuluhan maritim untuk masyarakat Indonesia tidak bisa dianggap enteng. Sebagai negara kepulauan yang memiliki potensi maritim yang sangat besar, pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap laut sangatlah penting. Hal ini juga sejalan dengan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Agus H. Purnomo, penyuluhan maritim merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan. “Penyuluhan maritim tidak hanya sekedar memberikan informasi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan laut,” ujar Agus.
Penyuluhan maritim juga penting dalam memperkenalkan potensi ekonomi yang bisa dihasilkan dari sektor kelautan. Menurut data KKP, sektor kelautan dan perikanan mampu menyumbang sebesar 4,47% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2020. Namun, kesadaran masyarakat untuk menjaga sumber daya laut masih perlu ditingkatkan.
Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, juga menekankan pentingnya penyuluhan maritim dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat Indonesia. “Kita harus memahami bahwa laut bukan hanya milik pemerintah, tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, peran aktif masyarakat sangatlah penting dalam menjaga kelestarian laut,” kata Prof. Rokhmin.
Dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan berbagai program penyuluhan maritim di berbagai daerah di Indonesia. Melalui program-program ini, diharapkan masyarakat bisa lebih memahami dan menghargai kekayaan laut yang dimiliki Indonesia.
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan. Dengan adanya penyuluhan maritim yang efektif, diharapkan masyarakat Indonesia bisa turut berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan laut serta memanfaatkannya secara bijaksana.